Selasa, 02 Desember 2014


Sejarah dan Perkembangan Kerudung/Hijab dari Masa ke Masa

Kerudung/Hijab/Jilbab awalnya adalah sebuah benda yang kemunculanya akibat dari dorongan syaraiat, artinya munculnya ide budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab adalah berasal dari hukum Allah swt yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung (Al - Qur’an surat An – Nur (24): 31). Sehingga manusia tinggal memahami kemudian mewujudkanya. Dalam konteks ini, kami menafsirkan awalnya Kerudung  masih sebatas sebagai fungsi teknis, artinya baru sebatas sebagai sebuah benda yang memiliki fungsi untuk menutupi bagian tubuh yang dilarang untuk dilihat oleh orang lain, untuk menghindari maksiat bagi yang melihat( Al - Qur’an surat Al – Ahzab (33): 59). Kemudian fungsi Kerudung tidak hanya sebatas sebagai fungsi teknis saja. Karena dalil tidak sebatas itu dalam memerintah, akan tetapi Kerudung juga sebagai sebuah identitas bagi si pemakainya. akibatnya masyarakat Arab yang memakai Kerudung sesuai syariat memiliki identitas sosial baru, yaitu sebagai seorang wanita muslim yang dihormati dan lelaki segan dan tidak menggangu. Sehingga jika Kerudung dikaitkan sebagai sebuah identitas sosial kaitanya dengan keagamaan, maka pembacaan Kerudung berkembang lagi, tidak hanya sebatas teknofak, dan sosiofak akan tetapi fungsi ideofak otomatis juga melekat karena Kerudung adalah bagian dari syariat agama islam, yang tak lain islam sebagai sebuah ideologi bagi sebagaian manusia dimuka bumi ini.
       Abad ke 7 adalah abad dimana awal perintah berkerudung/berhijab, dalam konteks abad ke 7 di semenanjung Arabia, kondisi sosial masyarakat jauh dari pengaruh peradaban dua imperium besar yaitu Romawi dan Persia. Hal ini sebagai dampak dari geomorfologi Arab yang terpencil dan terkukung dari pegunungan dan padang pasir, hal ini berdampak pada pengaruh budaya yang cukup kecil terjadi, sehingga apa yang dikembangkan oleh masyarakat masih sesuai dengan doktrin yang ada di lingkungan masyarakat Arab. Kerudung sebagai sebuah hasil pemahaman atas dalil agama juga belum mengalami perubahan akibat pengaruh dua pusat kebudayaan dan masih sesuai dengan makna, dan ketentuanya, yang dimaksud disini sesuai dengan dalil adalah Kerudung berarti: kain penutup kepala sehingga kain menjulur hingga dada. Hal ini dapat ditarik sebuah pengetian bahwa masyarakat pendukung kebudayaan Kerudung pada awalnya masih memegang teguh ketentuan-ketentuan dalil tentang Kerudung, dan belum terfikirkan untuk merubah makna Kerudung. Pasca islam pada abad ke 9-12 mengalami perkembangan dan persebaran mengalami akulturasi dengan kebudayaan lainya, misalnya di sebagaian Negara timur-tengah berkembang model Kerudung dengan cadar, burqa, niqop, dan masker, kemudian berkembang pula di Nusantara atau Melayu abad 19 Kerudung selendang yang tidak menutupi penuh kepala, dan hanya di selampirkan. di kawasan timur juga berkembang Kerudung dengan motif hiasan tertentu sesuai dengan konteks lingkunganya, tidak sebatas polos tanpa motif, dan lain sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa ada sebuah perkembangan dalam berupaya untuk menafsiakan Kerudung. Faktorya tentu banyak, hal ini terkait dengan kondisi sosial budaya, lingkungan, dan pemahaman atas dalil agama.

Singkatnya dalam konteks kondisi sosial-budaya misalnya: pendapat yang masih menjadi perdebatan para ahli, bahwa khusunya di Jawa pada abad 19, masih sedikit masyarakat yang memakai Kerudung sesuai ketentuan dalil, hanya sebatas selendang yang diselampirkan di kepala, hal ini sebagaian berpendapat bahwa, hal ini sebagai dampak pola penyebaran agama islam yang dilakukan oleh Wali Songo, yang sangat toleran dengan budaya lokal, sehingga pada waktu itu Wali Songo baru menyampaikan masalah Teologis belum sampai pada masalah fiqih Kerudung, karena menyadari bahwa hal ini akan merubah budaya berpakaian masyarakat jawa yang sangat mencolok. Contoh lain dalam konteks kondisi lingkungan alam: misalnya pada masyarakat di Melayu, yang memakai Kerudung dengan bahan dan motif yang lebih variatif, hal ini menggambarkan kondisi bahan baku Kerudung, yang sesuai dengan kondisi sumber daya alam masyarakat pendukungnya. Dan contoh yang terakhir adalah perubahan Kerudung karena pemahaman dalil agama yang menyebabkan berubahanya Kerudung Misalnya saja Cadar yang masih menjadi perdebatan para ulama dalam hal keharusanya memakai.
Dari semua proses dari awal pemahaman manusia atas dalil agama yang menyebutkan keharusan berkerudung/berhijab, hingga abad selanjutnya dalam proses perubahan Kerudung dapat dimaknai bahwa manusia pendukung budaya materi Kerudung memiliki pola fikir pada dimensi Kerudung sebagai sebuah benda materi sacral, karena ini adalah perintah Alloh, sehingga tidak ada inovasi yang berarti, jika ada hal ini disebabkan karena factor-faktor yang sebenarnya bukan melenceng dari anggapan kesakralan itu sendiri, ini hanya terkait dengan factor teknis saja, belum beranjak pada masalah pergeseran ideologi.

Kemudian munculnya Kerudung/Hijab kreatif juga menumbuhkan sebuah klasifikasi yang baru, hal ini sebuah fenomena yang biasa dalam konteks zaman sekarang. Misalnya Kerudung/Hijab ini mulai menjamur,apalagi dengan dukungan media massa dan elektronik, Kerudung ini siap-siap akan menjadi pusat perhatian baru, sehingga masyarakat akan banyak memburu model ini. Dalam perkembangan waktu seperti yang berlaku pada celana jeans, bahwa jika masih ada yang menggunakan Kerudung “formal” maka secara otomatis dia akan masuk dalam klasifikasi gaya era masa lalu, tentu hal ini melalui kacamata masyarakat pengagum mode. Kemunculan mode ini memang tidak datang sesederhana seperti apa yang kita banyangkan. Kemunculan ini tentu melalui beberapa fase dan kepentingan. Seperti halnya contoh dibawah ini beberapa model kerudung dengan berbagai mode :
Kerudung Panjang
       Ini contoh kerudung yang benar menurut syariat Agama Islam, nggak tahu dah kalo syariat agama lain. Kerudung ini menutup full semua tubuh. Kerudungnya gombrong dan panjang sampai bawah.  Wanita dengan kerudung macam ini sangat menutup auratnya, tak ada satu pun bagian tubuhnya yang terlihat. Saking protective –nya, sering pula wanita ini pakai celana tambahan di dalam rok panjangnya. Kalau kalian pernah melihat wanita yang berkerudung demikian ini pasti tahu dengan jelas di dalam rok beliau ada celana panjang lagi. Jadi pakaiannya itu baju lengan panjang gombrong, rok panjang gombrong serta tambahan celana panjang di dalam roknya.


Kerudung Nggak S.N.I
Kerudung ini bisa dibilang diluar nalar manusia, serta kurang cakap dalam pemakaiannya. Kerudung jenis ini gue sebut dengan kerudung nggak SNI karena dia pakai kerudung tapi nggak pakai dalemannya. Jadi ketika di tiup angin maka akan terlihat leher si wanita tersebut, rambutnya menjuntai keluar, atau bahkan ada bulu-bulu halus yang keluar TEMBUS kain kerudungnya. Itu bukan sembarang bulu, bulu itu adalah rambut si wanita yang pakai kerudung tak SNI ini.
 

Kerudung Gaya
Para Kerudunger (orang yang berkerudung) nggak mau kalah gaya dengan mereka yang belum berkerudung.  Apalagi di tahun 2012 mulai marak kerudung bermacam bentuk, dan hal demikian kadang melahirkan kerudunger-kerudunger baru di muka bumi. Membuat orang yang tadinya nggak mau pakai kerudung, jadi mau berkerudung.



Kerudung Gaya Asal Nempel
Ini merupakan jenis genre kerudung gaya yang pertama, jadi modelnya itu cuma nempel doang. Kain doang di penitiin dalemannya, dan ketika ditiup angin dari depan, jilbabnya gelembung. Samping kanan dan kiri jilbabnya membentuk seperti parasut atau bahkan terlihat seperti ikan FUGU. seperti yang gue bilang tadi kerudungnya hanya ditempel doang di kepala. Ini merupakan tonggak awal kelahiran hijaber baru di Indonesia. Orang mulai senang memakai kerudung macam ini.



Kerudung Gaya “Daleman Kelihatan”
Kini ada lagi yang model kerudung yang dalemannya dilihatkan ke khalayak umum. Jadi dalemnya itu berupa kain atau bahan lainnya sebagai penghalang rambut keluar, dulu sih daleman kerudung itu kaya kupluk dengan renda di ujungnya dan tersedia dalam 2 warna yaitu putih dan hitam. Berkembangnnya zaman, kini daleman kerudung pun diciptakan bermacam-macam model. Mulai yang 2 warna, satu warna, atau kombinasi. Kayaknya ini style kerudung hasil evolusi kerudung jaman dulu.


Kerudung Wig
Model Kerudung ini adalah model kerudung terbaru dan teraneh yang pernah gue lihat. Konsepnya adalah menjadikan kerudung seperti rambut, sehingga yang males berkerudung tapi mau ikutan fashion berjilbab cocok dengan kerudung ini. Layaknya seperti Wig atau rambut palsu, kerudung ini memang seperti kerudung lainnya, hanya modelnya saja yang mirip rambut.